Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat, Novian Rahmat memprediksi fenomena alam El Nino tidak akan berdampak besar di daerah itu karena dari hasil pendataan dan pemetaan daerah rawan kekeringan belum ada yang terdampak.
"Berdasarkan informasi dari Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) El Nino terjadi sejak April hingga Agustus 2023, namun sejak April wilayah Kota Sukabumi masih sering turun hujan deras, bahkan pada hari ini pun hujan masih turun meskipun hanya gerimis," katanya di Sukabumi, Senin.
Menurut Novian, dengan masih adanya hujan kemungkinan El Nino tidak akan terlalu berdampak di Kota Sukabumi dan diharapkan tidak ada dampaknya. Bahkan, sesuai pemetaan daerah rawan terdampak El Nino yakni Kecamatan Lembursitu dan Baros hingga kini pihaknya belum menerima laporan ataupun informasi adanya wilayah yang kesulitan air bersih maupun kekeringan.
Selain itu, dengan masih seringnya turun hujan persediaan air untuk mengairi lahan pertanian, khususnya sawah masih mencukupi.
Padahal sejak ada peringatan dampak El Nino dari BMKG, BPBD langsung melakukan mitigasi bencana salah satunya melakukan pemetaan daerah rawah di mana hasilnya Kecamatan Lembursitu dan Baros merupakan daerah yang paling rawan terdampak.
Tetapi kenyataannya, hingga memasuki pekan terakhir pada Juli 2023, kondisi air baik untuk rumah tangga maupun pertanian di dua kecamatan itu masih mencukupi.