Klaim pengangguran AS disebut mencapai 228 ribu, lebih baik dari ekspektasi yang sebesar 242 ribu.
"(Hal ini mendorong) peningkatan prospek tingkat suku bunga The Fed. Range (berkisar) Rp14.950-Rp15.050 per dolar AS," ujar Lukman, di Jakarta, Jumat.
Meninjau dari sentimen Eropa, dia menyatakan tidak akan langsung mempengaruhi rupiah.
Untuk China, saat ini perlambatan ekonomi disebut masih menekan mata uang regional. "Namun, dari waktu ke waktu, ada harapan yang muncul dari usaha-usaha China mendukung ekonomi mereka," kata Lukman pula.
Senada, Kepala Ekonomi Bank Permata Josua Pardede menyatakan dolar AS menguat terhadap mata uang G-10, kecuali dolar Australia, setelah rilis US Initial Jobless Claims yang mencatatkan klaim pengangguran lebih baik dari ekspektasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Analis memperkirakan rupiah melemah akibat tertekan "rebound" dolar AS