Teheran (ANTARA) - Iran tidak akan mengirim duta besar yang baru dilantik ke Swedia setelah masa bertugas dubes sebelumnya berakhir, sebagai tanggapan atas insiden pembakaran Al Quran oleh seorang ekstremis sayap kanan di Stockholm.
"Proses pengiriman dubes baru ke Swedia telah dihentikan karena tindakan pemerintah (Swedia) yang mengeluarkan izin untuk penodaan Quran yang suci," ujar Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian melalui Twitter pada Minggu (2/7).
Amir-Abdollahian kemudian mengatakan bahwa dia telah berdiskusi dengan dubes baru yang ditunjuk Iran untuk Swedia, Hojatollah Foghani, dan utusan itu juga menyampaikan laporan tentang mandat diplomatiknya.
Pengumuman itu muncul setelah kantor berita IRNA mengutip sumber dari Kementerian Luar Negeri Iran yang menyatakan bahwa Teheran tidak berniat mengirim dubes baru ke negara Skandinavia itu.
“Meskipun prosedur administratif untuk pengiriman duta besar baru Republik Islam Iran ke Swedia telah selesai, Kementerian Luar Negeri saat ini tidak memiliki rencana untuk mengirim utusan baru ke negara ini karena penghinaan terhadap Al Quran di sana,” kata sumber itu seperti dilaporkan IRNA.
Selama demonstrasi yang diizinkan oleh otoritas penegak hukum Swedia pada Kamis (29/6) bertepatan dengan Idul Adha, seorang pria ateis asal Irak, Salwan Momika (37), terlihat membakar halaman-halaman Al Quran.
Peristiwa yang terjadi di luar Masjid Pusat Stockholm itu menuai kecaman luas dari seluruh dunia.
Amir-Abdollahian dalam pernyataan sebelumnya mengatakan seluruh dunia Islam "mengutuk keras penghinaan terhadap kitab suci dan Al Quran" di ibu kota Swedia.
Iran tidak kirim dubes baru ke Swedia sebagai protes pembakaran Al Quran
Senin, 3 Juli 2023 15:00 WIB