Mina, Arab Saudi (ANTARA) - Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan bertemu pada saat jamuan makan siang undangan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud di Makkah, Kamis (29/6), sehingga menurut penceramah Islam Yusuf Mansur, terasa membawa momen kesejukan.
"Yang jelas saya senang, pertemuan ini begitu damai, kontestasi cinta, saling beradu narasi, gagasan, visi misi ke depannya," ujar Yusuf Mansur saat ditemui di Makkah, Kamis.
Ia mengatakan bahwa dirinya memenuhi undangan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dan bertemu dengan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Dalam undangan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud juga ada Puan Maharani, Prof Nasaruddin Umar, Suharso Monoarfa, Abdul Halim, maupun Ninik Rahayu.
"Saat momen jamuan makan siang, saya duduk ditengah-tengah Mas Anies dan Mas Ganjar. Kami bercerita mengenai lempar jumroh, pembicaraannya bukan politik," kata dia.
Ia mengatakan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo tidak menunjukkan muka cemberut dan mereka menunjukkan keakuran.
Ia mengatakan pesan yang disampaikan dari haji ini adalah Rahmatan lil 'Alamin (Rahmat bagi seluruh alam).
Haji Indonesia Tahalul
Sejumlah peserta haji Indonesia melakukan tahalul dengan menggunduli kepalanya setelah melaksanakan lempar jumrah Aqabah di Jamarat, Mina, Rabu (28/6).
Mereka memilih menggunduli kepalanya seperti yang terlihat di maktab 50 Mina. Mereka secara bergantian menggunduli kepala sesama peserta haji.
"Proses rangkaian haji sudah selesai, maka kami tahalul atau mencukur kepala," kata peserta haji asal embarkasi Jakarta Kloter 57 (JKS 57) Zaid Abdullah di maktab 50 Mina, Arab Saudi.
Dia mengatakan jamaah haji melakukan wukuf di Arafah pada Selasa (27/6). Setelah itu dia bersama jamaah di kloternya bergeser ke Muzdalifah untuk mabit (berhenti sejenak) mengambil batu untuk lempar jumrah aqabah di Jamarat, Mina.
Dia mengatakan proses tahalul merupakan sunah Rasulullah SAW, sehingga dianjurkan memotong rambutnya hingga gundul setelah lempar jumrah.
Setelah tahalul, jamaah bisa mengambil opsi nafar awal dengan melempar jumrah pada 11-12 Dzulhijjah (28-29 Juni). Opsi lain nafar tsani melakukan lempar jumrah pada 11-13 Dzulhijjah (28-30 Juni). Setelah itu bisa dilanjutkan dengan tawaf ifadah di Masjidil Haram.
Lempar jumrah merupakan bagian dari rangkaian prosesi ibadah haji sebagai perlawanan terhadap setan. Hal ini merupakan tindakan yang mencontoh Nabi Ibrahim ketika dia dan putranya, Nabi Ismail, mendapatkan godaan setan.
Lempar jumrah dilakukan dengan melemparkan batu ke tiang-tiang jamarat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pertemuan Anies-Ganjar di Makkah bawa momen kesejukan
Ganjar dan Anies bertemu saat jamuan makan di Makkah bawa momen kesejukan
Jumat, 30 Juni 2023 6:00 WIB