"Yang pertama kita aktif datang ke masyarakat miskin berdasarkan data Desil 1 dan yang kedua kita juga melakukan TL (terima laporan) terhadap laporan yang masuk," katanya.
Ia menyampaikan layanan kesehatan dengan mendatangi masyarakat itu sebagai bentuk pelayanan prima kepada masyarakat miskin yang saat ini berdasarkan data dari Dinas Sosial Garut tercatat sekitar 318 ribu jiwa warga dengan kondisi miskin.
Baca juga: RSU Garut diminta siapkan 30 persen tempat rawat untuk pasien COVID-19
Hasil data itu, kata dia, setiap petugas puskesmas di wilayahnya masing-masing harus memantau masyarakat miskin tersebut, dan memastikan kebutuhan layanan kesehatannya terpenuhi, jika harus dirujuk ke rumah sakit maka akan disiapkan sesuai prosedur.
"Semua puskesmas terjun di wilayahnya karena semua kecamatan di Kabupaten Garut memiliki warga miskin yang masuk Desil 1 berdasarkan data dari Dinsos, dan puskesmas mengunjunginya," kata Leli.
Ia menyampaikan program layanan Gaskin itu dipantau langsung oleh Dinkes Garut, setiap puskesmas sudah diperintahkan dan harus membuat laporan telah melaksanakan program tersebut secara optimal dengan mengedepankan motto pelayanan Sigap Someah Terjangkau.