Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengajak Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim untuk terus memperkuat kolaborasi antara kedua negara dalam melawan berbagai diskriminasi yang diberlakukan terhadap kelapa sawit.
"Saya sangat menghargai baru-baru ini dilakukan joint mission Indonesia-Malaysia ke Brussel; dan kolaborasi semacam ini harus terus diperkuat," kata Jokowi dalam jumpa pers bersama Anwar Ibrahim usai pertemuan di Seri Perdana, Putrajaya, Malaysia, Kamis.
Seperti dipantau melalui kanal YouTube stasiun televisi Buletin TV3 Malaysia di Jakarta, Kamis, Jokowi mengatakan hal itu merujuk pada misi bersama Indonesia-Malaysia ke Uni Eropa pada 30-31 Mei 2021 di Brussel, Belgia.
Indonesia dan Malaysia menyampaikan keprihatinan mengenai aturan European Union Deforestation Free Regulation (EUDR) yang dinilai dapat menghambat akses komoditas kelapa sawit ke pasar Uni Eropa. Selain itu, EUDR berpotensi merugikan para petani kecil karena terbebani persyaratan penyerta regulasi tersebut.
"Jangan sampai komoditas-komoditas yang dihasilkan oleh Malaysia, oleh Indonesia, didiskriminasi di negara lain," tegas Jokowi.
Perhatian Jokowi terhadap isu diskriminasi komoditas kelapa sawit, terutama di berbagai forum antarbangsa termasuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 baru-baru ini, menuai apresiasi dari Anwar Ibrahim.
"Kami sambut dengan baik dan saya mengucap tahniah kepada kedua menteri dalam rapat Eropa, telah pertama kalinya satu suara Indonesia-Malaysia menyuarakan pertahankan kepentingan kelapa sawit," kata Anwar.