Bandung (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebut bahwa sudah hampir 80 persen sekolah di Indonesia, mulai menerapkan kurikulum merdeka.
Pelaksana tugas (plt) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek Zulfikri mengatakan, capaian ini setelah program merdeka belajar yang digodog kementerian sejak 2020, mulai diluncurkan dan diperkenalkan pada kalangan pendidikan sejak 2021 lalu.
"Ini adalah pemulihan pembelajaran, setelah mulai 2021 kemudian kita kembangkan lagi, kita telah terapkan selama dua tahun dan saat ini hampir 80 persen sekolah se-Indonesia sudah menerapkan kurikulum merdeka secara sukarela," kata Zulfikri di Bandung Barat, Minggu.
Hampir 80 persen sekolah yang telah menerapkan kurikulum merdeka ini, lanjut Zulfikri, adalah sekolah-sekolah yang telah menjalankan kurikulum ini sesuai dengan kesiapannya baik itu mandiri belajar, mandiri berubah, atau mandiri berbagi.
"Itu tergantung pada kesiapan sekolah tersebut," ucapnya.
Untuk jenis sekolah yang telah menjalankan kurikulum merdeka, Zulfikri mengatakan bahwa persentase tersebut merupakan gabungan dari sekolah negeri dan swasta.
"Pada awal-awal mungkin lebih banyak swasta, mungkin negeri masih beradaptasi, seiring waktu secara merata negeri dan swasta berimbang," katanya.
Meski demikian, Zulfikri mengatakan bahwa saat ini masih dalam tahap pengenalan kurikulum merdeka, sehingga belum diwajibkan untuk dilakukan, namun pada 2024 mendatang kementerian merencanakan untuk menjadikan ini sebagai kurikulum nasional.
Hampir 80 persen sekolah di Indonesia terapkan kurikulum merdeka
Minggu, 21 Mei 2023 17:00 WIB