"Apalagi di Garut ini semua dari laut potensi sampai gunung ada semua, jadi enggak usah jauh-jauh, enggak usah mahal-mahal untuk mencegah stunting itu sendiri," katanya.
Ia menyebutkan saat ini tercatat di Provinsj Jabar ada sekitar 1,6 juta keluarga berisiko stunting, sebanyak 410 ribu keluarga memiliki risiko yang tinggi, sehingga pemerintah harus segera menanggulanginya.
Ia berharap upaya mencegah dan mengatasi stunting tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, melainkan semua pihak misalkan oleh perusahaan melalui program CSR-nya, dan juga masyarakatnya untuk menjadi bapak atau kakak asuh dari anak berstatus stunting.
"Ya, kalau pemerintah kan punya keterbatasan, nah bagaimana masyarakat mau bergabung, misalkan dalam gerakan bapak asuh stunting, ada juga kakak asuh anak stunting, dan yang lainnya," katanya.
Sekretaris Daerah Pemkab Garut Nurdin Yana menambahkan, saat ini Kabupaten Garut mendapatkan bantuan tambahan pangan dari pemerintah pusat untuk 40.159 keluarga yang memiliki anak yang kondisinya membutuhkan asupan gizi.
Pemkab Garut melalui Dinas Pertanian juga memiliki program Harum Madu yang artinya Halaman Rumah Bermanfaat Terpadu, dalam program itu masyarakat bisa memanfaatkan lahan untuk menanam berbagai tanaman cepat panen dan bisa dikonsumsi sendiri.
"Kita punya program di Dinas Pertanian, punya program Harum Madu, jadi halaman rumah terpadu ya dengan tanaman-tanaman yang cepat panen, ini juga dilakukan teman-teman pertanian, sehingga Alhamdulillah, itu juga memberikan satu dukungan," katanya.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jabar edukasi masyarakat manfaatkan potensi alam untuk cegah stunting
Warga diedukasi manfaatkan tanaman pangan sekitar untuk cegah stunting
Kamis, 4 Mei 2023 20:30 WIB