Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta pengelola tempat wisata pantai di wilayah selatan Cianjur, untuk mewaspadai terjadinya gelombang tinggi yang akan terjadi selama satu pekan ke depan sesuai laporan BMKG.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Rudi Wibowo, di Cianjur, Sabtu, mengatakan tidak hanya bagi pengelola tempat wisata dan wisatawan yang datang, pihaknya juga meminta nelayan untuk tidak melaut selama cuaca ekstrem guna menghindari kecelakaan laut.
"Laporan dari BMKG cuaca ekstrem akan terjadi di wilayah pantai selatan Jabar termasuk di Cianjur. Cuaca ekstrem mengakibatkan gelombang tinggi di sepanjang garis pantai selatan dengan ketinggian gelombang mencapai 5 meter," katanya.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan menimpa wisatawan yang sejak satu pekan terakhir meningkat di sejumlah pantai selatan Cianjur, termasuk mencegah terjadinya kecelakaan laut menimpa nelayan, pihaknya menyiagakan seratusan relawan dibantu petugas TNI/Polri.
Mereka bertugas untuk melakukan pengawasan, pemantauan dan melarang wisatawan dan nelayan untuk mendekati bibir pantai ketika gelombang mulai tinggi agar tidak ada korban jiwa seperti yang terjadi di pantai lain di Jawa Barat.
"Satu pekan setelah hari raya, angka kunjungan wisatawan ke obyek wisata pantai di selatan Cianjur, cukup tinggi, sehingga perlu dilakukan pengawasan dan imbauan agar mereka tidak bermain di bibir pantai ketika terjadi gelombang tinggi," katanya.
Sementara ratusan nelayan di pantai selatan Cianjur, seperti di Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, Pantai Sereg dan Apra di Kecamatan Sindangbarang dan Pantai Lugina di Kecamatan Agrabita, sejak dua pekan terakhir sudah tidak melaut karena cuaca ekstrem.
"Kami terpaksa mencari ikan di pinggir pantai untuk menutupi kebutuhan dapur sehari-hari kalau melaut mungkin setelah cuaca ekstrem berakhir pekan depan, kegiatan melaut akan kembali normal," kata ketua kelompok nelayan Jayanti, Agus Suhardi.*