"Gagasan-gagasan yang besar itu kadang-kadang perlu kesabaran, perlu tempo untuk meyakinkan pimpinan parpol untuk bisa bersama-sama kita. Masalahnya, timing dan waktu yang diberikan dalam proses capres ini tidak bisa berlama-lama," jelasnya.
Meski merupakan gagasan yang baik, Muzani mengaku akan tetap realistis dan menghormati keputusan masing-masing partai politik dalam merealisasikan wacana pembentukan koalisi besar.
"Jika gagasan besar ini bisa diterima oleh semua pihak, Alhamdulillah. Tetapi jika semua partai punya cara berfikir masing-masing, kita semua menghormati," ujar dia.
Dia pun berharap bergabung-nya partai politik lain dengan sekoci koalisi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) maka akan membuat kekuatan koalisi semakin baik dalam menghadapi Pemilu 2024.
"Harapannya makin ada partai yang datang makin bagus. Harapannya makin bertambah, makin ada partai, makin menambah kepercayaan diri kita," ucapnya.
Sebelumnya, Selasa (18/4), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyebutkan bahwa Partai Golkar akan bergabung dengan KKIR yang beranggotakan PKB dan Gerindra.
"Koalisi tambahan PKB-Gerindra ini yang baru ditetapkan Golkar," ujar Cak Imin sapaan karib Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (25/4).