Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto enggan merespons pertanyaan wartawan terkait waktu pengumuman deklarasi bakal calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), sebaliknya justru menanggapinya dengan berjoget kecil.
"Makanya sering ke sini," kata Prabowo kepada para awak media usai menjamu kunjungan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) selaku rekan koalisi-nya di kediamannya, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat malam.
Aksi joget Prabowo yang tampak seperti gerakan silat tersebut, lantas mengundang gelak tawa dari para jajaran pengurus Partai Gerindra maupun PKB, maupun para awak media.
Menteri Pertahanan RI (Menhan) RI itu pun tak sungkan melakukan ulang gerakan joget tersebut, ketika para awak media memintanya untuk mengabadikan gambar sesaat sebelum hendak mengantarkan Muhaimin dan jajaran pengurus PKB lainnya pulang.
Akhirnya kedua ketua umum parpol anggota KKIR itu pun memeragakan gerakan yang sama dengan wajah sumringah.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut bahwa pengumuman deklarasi bakal calon capres dan cawapres KKIR hanya tinggal menunggu momentum waktu yang tepat.
"Ini soal waktu, InsyaAllah. Ya, nunggu istikharah waktu yang tepat," ucapnya yang ditemui usai pertemuan berlangsung.
Bertemu Airlangga
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berencana untuk melangsungkan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto
"Sedang diagendakan, saya tidak tahu jadi atau enggak," kata Muzani yang ditemui usai silaturahmi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat malam.
Dia menyebut bahwa Prabowo juga berencana untuk melangsungkan pertemuan dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, namun jadwal pertemuannya masih dalam proses pengecekan terlebih dahulu.
"Lagi di cek waktunya. Insya Allah," ujarnya.
Dia menyebut bahwa Partai Gerindra menjalin kedekatan komunikasi dengan partai-partai politik lain. "Semua dekat termasuk komunikasi kedekatan kita dengan partai yang sudah mendeklarasikan presiden pun kita tetap itu adalah sahabat dan kawan kita," imbuhnya.
Sebab, dia memandang bahwa wacana pembentukan koalisi besar merupakan gagasan yang baik dalam menghimpun kekuatan politik guna membangun Indonesia.
"Karena Indonesia yang besar, jumlah penduduk yang luar biasa ini harus diurus dengan kekuatan politik yang luar biasa yang besar," tuturnya.Namun, dia tak memungkiri bahwa tiap-tiap partai politik memiliki otonomi-nya masing-masing sehingga dibutuhkan kesabaran guna merealisasikan wacana pembentukan koalisi besar.
"Gagasan-gagasan yang besar itu kadang-kadang perlu kesabaran, perlu tempo untuk meyakinkan pimpinan parpol untuk bisa bersama-sama kita. Masalahnya, timing dan waktu yang diberikan dalam proses capres ini tidak bisa berlama-lama," jelasnya.
Meski merupakan gagasan yang baik, Muzani mengaku akan tetap realistis dan menghormati keputusan masing-masing partai politik dalam merealisasikan wacana pembentukan koalisi besar.
"Jika gagasan besar ini bisa diterima oleh semua pihak, Alhamdulillah. Tetapi jika semua partai punya cara berfikir masing-masing, kita semua menghormati," ujar dia.
Dia pun berharap bergabung-nya partai politik lain dengan sekoci koalisi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) maka akan membuat kekuatan koalisi semakin baik dalam menghadapi Pemilu 2024.
"Harapannya makin ada partai yang datang makin bagus. Harapannya makin bertambah, makin ada partai, makin menambah kepercayaan diri kita," ucapnya.
Sebelumnya, Selasa (18/4), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyebutkan bahwa Partai Golkar akan bergabung dengan KKIR yang beranggotakan PKB dan Gerindra.
"Koalisi tambahan PKB-Gerindra ini yang baru ditetapkan Golkar," ujar Cak Imin sapaan karib Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (25/4).Ia berharap hal ini tidak akan berubah lagi, sehingga partai lainnya, seperti PAN hingga PKB dapat ikut bergabung. Adapun bergabung nya Golkar ke KKIR dinilai akan memperkuat KKIR.
Koalisi besar merupakan gagasan penggabungan dua koalisi, yakni Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). KKIR gabungan parpol Gerindra dan PKB, sedangkan KIB gabungan partai Golkar, PAN, dan PPP.
Wacana koalisi besar terbuka pertama kali usai Presiden Jokowi bertemu para pimpinan parpol pendukung pemerintahan saat ini.
Lima pimpinan parpol dalam pertemuan di Kantor DPP PAN, Minggu (2/4), yakni Prabowo Subianto (Gerindra), Muhaimin Iskandar (PKB), Airlangga Hartarto (Golkar), Zulkifli Hasan (PAN), dan Muhammad Mardiono (PPP).
Sementara itu, Rabu (26/4), Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan Presiden Joko Widodo berencana mengundang para pimpinan partai politik koalisi pendukung pemerintah untuk silaturahim.
Zulhas mengatakan bisa saja terdapat pembahasan mengenai wacana koalisi besar dalam pertemuan antara para pimpinan parpol dengan Presiden Jokowi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Prabowo malah berjoget saat ditanya mengenai waktu bagi deklarasi capres KKIR