PR Batik Trusmi Asri Lisyana Zennita menimpali, meski harga yang ditetapkan murah, tiap kain yang digunakan untuk membuat pakaian dipersiapkan dengan bahan premium dengan motif yang tidak pasaran.
Hal ini dibenarkan oleh pemudik Abdul Azis, yang mengatakan tertarik datang kemari karena rekomendasi dari teman-temanya. Batik Trusmi menjadi salah satu objek kunjungan yang harus dikunjungi pemudik karena kekhasan batiknya yang berbeda dari daerah lain.
Kekhasan itu datang dari motif batik mega mendung, satu-satunya motif yang mengandung perpaduan budaya dan menjadi ciri khas batik Cirebon karena dipesan langsung Sunan Gunung Jati untuk mendapatkan hati Putri Ong Tien, seorang putri asal Negeri Panda kala itu.
Makanya, berbagai inovasi terus dilakukan, seperti dipadupadankan dengan kain jeans yang ditempelkan pada baju, celana, outer sampai tas jinjing, agar desain modelnya jauh lebih trendy.
Batik Trusmi juga menyediakan pilihan batik dari luar Kota Cirebon. Tujuannya supaya masyarakat memiliki lebih banyak pilihan tanpa perlu jauh-jauh mendatangi tempat aslinya.
“Kami ingin batik itu bisa dipakai sampai go international. Jadi batik harus dikenal bukan cuma untuk pergi kondangan saja. Harusnya batik bisa juga dipakai untuk nongkrong ngopi, jadi membuat batik terlihat modern tanpa menghilangkan budayanya,” ucap Zee.
Dalami dunia batik
Dikarenakan sejak awal berdiri mengusung tema “One Stop Shopping”, fasilitas wisata di Batik Trusmi tidak ada habisnya untuk dikupas. Kepuasan amat dijunjung tinggi di sana, sebab tak hanya berjualan baju batik, pengunjung bisa masuk ke Museum Trupark.
Museum itu merupakan wahana baru yang mungkin baru berdiri dua tahun lalu. Di sini pengunjung diajak berkilas balik tentang kisah berdirinya Batik Trusmi melalui deretan foto-foto hitam putih yang digantung di dinding menggunakan bingkai berwarna hitam sederhana.