Jakarta (ANTARA) - Menjelang pertarungan melawan Paddy Pimblett di Ultimate Fighting Championship (UFC) 314, petarung kelas ringan Michael Chandler tidak terima dituduh curang oleh beberapa pihak saat bertarung di UFC
"Saya adalah seorang pria yang mencoba melakukan sesuatu dengan benar, mencoba memperlakukan orang lain dengan benar, melakukan segala sesuatunya dengan kehormatan dan rasa hormat. Maka, narasi tentang kecurangan itu sulit diterima," kata Michael Chandler dalam laporan laman MMA Fighting yang dipantau di Jakarta, Ahad.
Chandler mendapatkan tuduhan dari lawan-lawannya di masa lalu yang menyatakan bahwa dia berusaha keras untuk melakukan kecurangan selama pertarungan.
Justin Gaethje mengklaim bahwa "hampir semua hal" yang dilakukan Chandler di luar peraturan selama pertarungannya layak mendapatkan pengurangan poin. Sementara Dustin Poirier secara rutin mengecam mantan juara Bellator tersebut karena memasukkan jari ke dalam mulutnya saat mereka bertarung pada tahun 2022.
Selain itu, Chandler menerima tuduhan kecurangan dengan melontarkan beberapa pukulan di bagian belakang kepala Charles Oliveira pada pertarungan mereka November 2024 lalu.
Petarung asal Amerika itu menanggapi berbagai tuduhan kepadanya sebagai bagian dari pengadilan opini publik namun tetap saja sulit diterimanya.
Banyak orang, dia melanjutkan, memiliki kecurigaan licik tentang dirinya yang bersikap baik di depan kamera dan berlaku buruk di belakang kamera.
"Maksud saya, narasi itu sulit. Orang-orang tidak benar-benar mengenal saya. Kecuali anda berada di lingkaran dalam saya, anda tidak tahu siapa saya sebenarnya di luar (saat) di depan kamera," tutur dia.
Dia menjelaskan, saat bertarung dengan Poirier, ia memang memegang mulutnya karena ia berpikir itu adalah dagunya. Menurutnya, banyak hal terjadi dalam sebuah pertarungan.
"Apakah anda akan meraih dan memegang lehernya? Apakah anda akan memasukkan jari-jari anda ke dalam sarung tangan? Ya. Hal-hal itu akan terjadi dalam sebuah pertarungan," ujar dia.