Untuk Perempuan
Reni menaruh harapan tinggi bagi kemandirian semakin banyak perempuan saat ini. Baginya, kaum perempuan Indonesia harus memiliki tujuan hidup yang jelas, sehingga dapat memetakan setiap proses langkah demi langkah menuju capaian. Tak heran bila mayoritas tim kerja dan rekan kerja Reni adalah perempuan.
Mereka berasal dari ibu rumah tangga, fresh graduate, hingga yang sudah berpengalaman. Selama bekerja, mereka bisa mengikuti ritme pekerjaan, bahkan lebih cepat, rapi, detail dan memiliki target.
Dia mengatakan, perempuan memiliki potensi dan kemampuan luar biasa dengan segala atribusi yang melekat. Sebagai ibu rumah tangga, mereka dituntut sebagai pahlawan super dan pemberi solusi dari berbagai macam tantangan yang dihadapi. Di luar itu, kaum perempuan juga memiliki peran ganda, baik sebagai pengusaha, tenaga profesional atau leader perusahaan serta organisasi.
Lalu, bagaimana sebaiknya mengatur waktu? Mereka yang cerdas mengatur waktu akan lebih mudah mendapatkan apa yang mereka targetkan dan mau. Dengan segudang prestasi, Reni merasa hanya menjalani setiap proses dan mengoptimalkan apa yang selama ini dia miliki dengan penuh keikhlasan, tanpa menanti adanya timbal baik. Baginya, kegagalan merupakan guru dalam kehidupan.
Karena itu dia merasa kegagalan itu bagian dari perjuangan. Dari kegagalan, Reni belajar untuk menjadi lebih baik dan lebih memiliki nilai. Kegagalan itu guru kehidupan, mengajarkan banyak hal, terutama bagaimana menjaga mental, memperbaiki agama dan sikap. Sumber utama kesuksesan bukan dari seberapa pintar kita, tapi seberapa cerdas dalam mengelola diri, emosi, spiritual, dan intelektual.
Ia juga berharap akan semakin banyak perempuan yang mau memanfaatkan waktu dengan baik, menghabiskan waktu luang dengan membaca, mencoba, bersilaturahmi, membuat karya dan ngulik.
Hal itu dia nilai penting agar mata kita semakin terbuka lebar, bahwa 'we are still nothing'. Rasa haus akan belajar akan terus ada.
Meski mendulang berbagai apresiasi dan prestasi, Reni Fitriani belum mau berhenti bermimpi. Apa yang menjadi impiannya di masa depan adalah memiliki lembaga pendidikan Islam yang berbasis entrepreneurship.
Dari tingkat TK sampai universitas. Oleh karena itu, saat ini dia pelan-pelan mengimplementasikan di perusahaan dulu, merasakan ruh edukasinya. Sambil mengumpulkan tenaga, memantapkan konsep dan partner dalam mewujudkannya secara perlahan.
Rasanya, impian Reni bukanlah hal muluk untuk diwujudkan, mengingat saat ini sudah semakin banyak Kartini muda yang menjadi kebanggaan pertiwi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Reni Fitriani, berwirausaha karena "the power of kepepet"