Sejatinya, apa yang dia dan kita semua miliki, bukan betul-betul sebagsi pemilik, melainkan hanyalah titipan.
Seiring waktu, Reni semakin tertarik menekuni dunia bisnis. Ia sempat bekerja sebagai bankir di salah satu bank syariah pada 2012 hingga 2017. Di situlah, dia banyak belajar lewat para pendahulu dan para pelanggan bank.
Mereka menginspirasi dia untuk menambah saldo di rekening dengan cara berbisnis.
Pemberdayaan Masyarakat
Sosok yang pernah menempuh kursus kilat di University of Leeds ini juga dikenal aktif berkegiatan dalam pemberdayaan masyarakat, utamanya komunitas generasi muda. Reni merupakan koordinator Indonesia untuk Global Youth Parliament (GYP) --sebuah organisasi transformasi ide pemuda terbesar di dunia yang muncul sejak 2010 di Nepal.
GYP memiliki jaringan di lebih dari 100 negara dan Indonesia adalah salah satu negara perwakilan yang berpartisipasi. Gerakan ini diinisiasi untuk mengumpulkan dan memotivasi pikiran anak-anak muda dari berbagai negara dalam ranah sosial, kewirausahaan, demokrasi, dan pembangunan berkelanjutan.
Capaian ini menjadi yang paling monumental menurut Reni. Ia ingat pernah diminta menyampaikan pidato secara mendadak di hadapan ratusan orang dan dihadiri oleh menteri-menteri dari berbagai negara.
Dulu, dia memang sempat bermimpi ingin pidato di depan ratusan orang dari berbagai negara. Bukan untuk apa-apa, , sekadar bicara saja untuk seru-seruan.