"Total kerugian tersebut berasal dari hasil rekapitulasi dampak kerusakan, baik rumah, fasilitas umum maupun keagamaan," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami di Sukabumi pada Sabtu, (8/4).
Menurut Zulkarnain, kerugian paling terbesar berasal dari bencana tanah longsor, yakni mencapai Rp1,45 miliar. Adapun rinciannya untuk bencana angin topan/puting beliung kerugiannya Rp5 juta.
Kemudian, kerugian akibat banjir Rp98,3 juta, kerugian akibat cuaca ekstrem Rp335,6 juta dan kebakaran pemukiman Rp271 juta. Total kerugian itu berasal dari 42 kejadian bencana dengan rincian pada Januari terjadi satu kejadian bencana, yakni tanah longsor.
Kemudian pada Februari terjadi 16 kejadian bencana, yakni tiga kejadian angin topan, banjir satu kejadian dan cuaca ekstrem, kebakaran serta tanah longsor masing-masing empat kejadian.
Selanjutnya, pada Maret terjadi 25 kejadian bencana dengan rincian empat kejadian banjir, delapan kejadian cuaca ekstrem, kebakaran dua kejadian dan tanah longsor 11 kejadian.
Sementara jumlah rumah yang rusak totalnya mencapai 31 unit dan warga yang terdampak 42 jiwa dua diantara mengalami luka ringan dan korban jiwa nihil.
Sementara jumlah rumah yang rusak totalnya mencapai 31 unit dan warga yang terdampak 42 jiwa dua diantara mengalami luka ringan dan korban jiwa nihil.