Bandung (ANTARA) -
Baca juga: Legislator minta pemerintah "jemput bola" terkait imunisasi polio
Purwakarta merupakan daerah pertama ditemukan cacat polio pada seorang anak di Kecamatan Manis.
Atalia yang dalam peninjauan itu didampingi perwakilan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak (Unicef) mengapresiasi antusiasme masyarakat Purwakarta untuk mengikuti imunisasi polio.
Para orang tua beserta anaknya bahkan sudah memadati area posyandu sejak pukul 07.00 WIB atau dua jam sebelum pelaksanaan imunisasi dimulai.
Menurut dia, masyarakat Jabar sudah semakin sadar bahaya penyakit polio dan pentingnya imunisasi untuk membentengi anak dari bahaya cacat fisik tersebut.
Ia mengatakan sosialisasi tentang pentingnya imunisasi polio juga terus dilakukan.
Baca juga: Pemkab Bogor target 542 ribu balita diimunisasi polio
Atalia mengaku masih ada masyarakat yang menolak anaknya diberikan imunisasi akibat minim edukasi dan dikhawatirkan menerima informasi yang tidak benar.
"Harus banyak sosialisasi karena sampai hari ini masih saja ada penolakan, maka edukasi penting karena imunisasi polio bukan hanya untuk anaknya sendiri tapi mencegah transmisi ke anak lainnya," kata dia.
Gerak cepat Jawa Barat dalam merespons satu kasus KLB Polio di Purwakarta, beberapa waktu lalu, diapresiasi oleh Kementerian Kesehatan, WHO, maupun Unicef.