Untuk mengejar target hampir empat juta anak itu, pihaknya juga akan menerjunkan seluruh kader PKK, Karang Taruna, dan pihak lainnya agar bisa menjangkau masyarakat di perdesaan.
"Kita tidak bisa sendirian, maka seluruh kader kita sertakan mulai kader posyandu, PKK, Karang Taruna, semuanya kita libatkan untuk lebih menjangkau masyarakat," katanya.
Ia mengatakan sosialisasi tentang pentingnya imunisasi polio juga terus dilakukan.
Baca juga: Pemkab Bogor target 542 ribu balita diimunisasi polio
Atalia mengaku masih ada masyarakat yang menolak anaknya diberikan imunisasi akibat minim edukasi dan dikhawatirkan menerima informasi yang tidak benar.
"Harus banyak sosialisasi karena sampai hari ini masih saja ada penolakan, maka edukasi penting karena imunisasi polio bukan hanya untuk anaknya sendiri tapi mencegah transmisi ke anak lainnya," kata dia.
Gerak cepat Jawa Barat dalam merespons satu kasus KLB Polio di Purwakarta, beberapa waktu lalu, diapresiasi oleh Kementerian Kesehatan, WHO, maupun Unicef.
Pihaknya dengan cepat menemukan kasus lainnya sehingga penyebaran polio bisa langsung dicegah.
"Kami diapresiasi oleh Kemenkes dan berbagai pihak karena bisa menemukan kasus dengan cepat sehingga penyebaran bisa dicegah. Ketika satu kasus ditemukan kita langsung deteksi penyebarannya," ujarnya.