Antarajawabarat.com, 11/6 - Pasangan Calon Wali Kota Bandung MQ Iswara - Asep Deddy Ruyadi (Ide) menyakini hasil pemungutan suara Pilkada Kota Bandung 2013 akan mementahkan hasil survey yang dirilis sejumlah lembaga survey.
"Saya hormati hasil survey yang dirilis lembaga survey beberapa hari ini, namun kami yakin hasil pemungutan suara Pilkada Kota Bandung akan mementahkan hasil survey itu," kata Ketua Tim Pemenangan Ide Rahmat Sulaeman di Bandung, Selasa.
Rahmat mengakui sistem survey yang dilakukan berdasarkan teknik statistik yang bisa dipertanggungjawabkan secara keilmuan dan jelas metodologinya.
Namun demikian menurut Rahmat dalam beberapa Pilkada di daerah hasil survey termentahkan oleh hati nurani rakyat yang melakukan pemilihan langsung di tempat pemungutan suara (TPS).
"Hasil survey sebelum Pilkada Jateng, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Utara dimentahkan oleh hasil pemungutan suara. Sehingga kami yakin Pilkada Kota Bandung juga akan mematahkanya," kata Rahmat.
Rahmat menyebutkan, pasangan Ide tidak terpengaruh dengan hasil dari survey yang dirilis oleh dua lembaga survey di Bandung, karena berdasarkan survey yang dilakukan oleh tim internal elektabilitas pasangan Ide terus meningkat.
"Kami tidak melihat elektabilitas hasil dari hasil survey lembaga itu, namun justeru kami lebih terpacu karena hasil suevey tim Ide justeru ada peningkatan signifikan," kata Rahmat.
Hasil survey kedua lembaga itu menempatkan pasangan Ide di peringkat ke empat dengan nilai elektabilitas di kisaran tiga persen.
"Kami tidak memerlukan nilai tinggi, yang terpenting bisa menggaet pemilih dalam dua pekan kampanye ini. Massa mengambangnya masih cukup besar 54 persen dan itu potensi untuk digaet," kata Rahmat.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Tim Pemenangan Ide, Ruslan Abdul Gani yang menyebutkan pengalaman hasil survey yang tidak sesuai dengan hasil akhir Pilkada itu harus disikapi secara bijak oleh masyarakat pemilih.
Justeru semakin banyaknya hasil survey yang tidak sesuai dengan hasil akhir tersebut menjadi pertanyaan bagi masyarkat.
"Kami hormati pendapat survey, namun dari pengalaman kegagalan hasil akhir Pilkada di beberapa daerah harus menjadi intropeksi juga bagi lembaga survey. Bila terbukti kembali meleset di Bandung saya kita lembaga survey harus legowo dan meminta maaf kepada masyarakat," kata Ruslan.
Selama ini, kata Ruslan tidak ada lembaga survey yang meminta maaf kepada masyarakat.
"Setelah Pilkada usai, merekapun berlalu," kata Ruslan mengkritisi.***1***