Antarajawabarat.com,8/6 - Harga ikan kerapu di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, bertahan tinggi karena tangkapan para nelayan tradisional di daerah pantura setempat berkurang.
"Harga ikan kerapu kualitas ekspor di daerah Pantura Kabupaten Cirebon bertahan tinggi, kini dijual sekitar Rp130 ribu per kilogram, harga normal kisaran Rp110 ribu, saat pasokan dari nelayan tradisional lancar," kata seorang pemasok ikan kerapu di Cirebon Daryanto di Cirebon, Sabtu.
Ia mengatakan harga ikan kerapu masih tergantung pasokan dari nelayan tradisional.
Kondisi cuaca yang tidak menentu membuat hasil tangkapan nelayan setempat anjlok sehingga harganya tinggi, sedangkan permintaan tidak sebanding dengan persediaan ikan tersebut.
Permintaan ikan kerapu tertutama pasar ekspor, katanya, cukup menjanjikan karena diminati konsumen Jepang dan Korea. Bahkan, pasar Singapura mulai dilirik eksportir.
Seorang pedagang ikan Sumadi mengaku pasokan ikan kerapu hasil tangkapan nelayan sulit diandalkan sehingga harganya tidak bisa ditentukan.
Ia mengatakan hasil tangkapan ikan kerapu di perairan laut utara Jawa sulit ditentukan.
Selain itu, katanya, faktor cuaca memengaruhi nelayan yang berangkat melaut. Saat ini, pasokan kerapu ke pasar berkurang karena angin kencang.
Seorang nelayan Cirebon Nasridi mengaku hasil tangkapan ikan kerapu berkurang.
Ia mengaku sekali melaut paling banyak hanya mendapatkan 15 hingga 20 kilogram, sedangkan sebelumnya bisa mencapai 40 kilogram.
Tangkapan ikan kerapu di perairan utara laut Jawa, katanya, semakin sulit diandalkan karena selain jumlah nelayan tradisional bertambah, angin dan gelombang laut sering datang secara mendadak sehingga jumlah tangkapan anjlok.
Ia mengatakan sebagian nelayan Pantura Cirebon mulai membudidayakan ikan kerapu pola keramba karena dianggap menguntungkan dibandingkan dengan harus melaut. ***3***
Enjang S