Bandung (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mematangkan rencana masuknya pemegang saham baru ke BUMD PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), sebagai salah satu langkah menopang operasi Bandara Internasional Kertajati di Kabupaten Majalengka.
"Hingga saat ini sedang berproses, pada prinsipnya para pemegang saham sudah sepakat, kami harap tidak terlalu lama ada kepastian tentang penempatan dana," kata Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Jawa Barat Taufiq BS di Bandung, Kamis.
Dia menjelaskan pemegang saham baru akan mengantongi 210.000 lembar saham baru dengan harga Rp1,3 juta per lembar saham atau sekitar Rp270 miliar dan dana segar ini akan digunakan untuk operasional BIJB.
Pemprov Jawa Barat, kata Taufik, juga menyambut baik rencana pemerintah menjadikan Bandara Kertajati sebagai bandara premium untuk penerbangan internasional. "Tentunya hal ini akan sejalan dengan harapan kami mudah-mudahan," katanya.
Menurut Taufik, kebangkitan dan efektivitas Bandara Kertajati mulai terlihat seiring dengan rencana difungsionalkanya Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) pada 15 April 2023.
"Dan ini juga akan semakin meningkatkan kebutuhan akan penerbangan dari Kertajati ke kota-kota lain. Untuk haji sudah confirm, untuk umrah dan komersial. Biaya operasional akan menjadi prioritas. Mudah-mudahan April ini sudah terseksekusi," ujarnya.
Sementara itu, Vice President Corporate Secretary PT BIJB Dian Nurrachman mengatakan saat ini para pemegang saham perusahaan yakni Pemprov Jawa Barat, PT Angkasa Pura II, dan PT Jasa Sarana sedang mematangkan klausa kesepakatan dengan investor baru. "Untuk saat ini sedang negosiasi antara pemegang saham,” kata Dian.