Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih melakukan pendataan terkait dengan banjir bandang melanda dua kecamatan di bagian utara daerah itu yang mengakibatkan 100 rumah terendam, namun tidak ada korban jiwa.
Sekretaris BPBD Cianjur Rudi Wibowo di Cianjur, Senin, mengatakan banjir bandang melanda dua kecamatan, Pacet dan Cugenang, akibat luapan air dari saluran dan sungai yang membentang di wilayah tersebut, setelah hujan deras sejak Senin siang hingga malam.
Baca juga: BPBD Cianjur mintawarga segera mengungsi jika lihat tanda alam terjadi bencana
"Kami masih melakukan pendataan, laporan sementara sekitar 100 rumah di sejumlah desa di Kecamatan Pacet dan Cugenang, terendam banjir setinggi betis orang dewasa, termasuk tenda pengungsian warga tergenang banjir," katanya.
Pihaknya meminta warga untuk mengungsi ke tempat aman sambil menunggu air bah surut karena sebagian besar wilayah yang tergenang banjir merupakan lokasi tenda dan hunian darurat korban gempa yang rawan tergenang banjir saat hujan deras.
Pihaknya juga mendapat laporan sejumlah sekolah di Kecamatan Pacet, seperti MTs Negeri Pacet tergenang banjir. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun seratusan kepala keluarga terpaksa mengungsi ke sejumlah tempat yang dinilai aman dari banjir."Kami juga sudah meminta petugas untuk mendatangi sejumlah lokasi dan berkoordinasi dengan aparat setempat untuk segera mengevakuasi warga jika air yang mengenangi perkampungan bertambah tinggi. Saat ini petugas masih melakukan pendataan," katanya.
Sejumlah warga penghuni tenda dan hunian darurat di Kecamatan Pacet terpaksa mengungsi ke tempat yang dinilai aman karena air bah setinggi betis mengenangi hunian darurat dan tenda yang sudah mereka tempati sejak gempa tiga bulan yang lalu.
"Hujan deras disertai angin kencang juga menyebabkan atap terpal hunian darurat bocor dan bagian bawah tergenang air bah, sehingga kami memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi untuk sementara waktu dengan harapan air cepat suruh dan hujan berhenti," kata warga Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Rosmita.
Baca juga: Pemkab Cianjur minta warga membatalkan kontrak dengan aplikator nakal