Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat mengalokasikan anggaran dari biaya tak terduga (BTT) sebesar Rp2,5 miliar untuk bantuan perbaikan rumah warga yang rusak akibat aktivitas gempa Sesar Garsela di Kecamatan Samarang dan Pasirwangi.
"Sekitar Rp2,5 miliar kurang lebih untuk 511 rumah yang terdampak di dua kecamatan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Minggu.
Ia menuturkan anggaran yang diajukan sebesar Rp2,5 miliar itu bersumber dari BTT pergeseran, selanjutnya pengelolaan anggaran oleh Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Garut, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Garut.
Besaran yang akan diberikan kepada korban gempa bumi itu, kata dia, berbeda-beda tergantung tingkat kerusakan rumahnya yakni rusak ringan, sedang, dan berat yang secara teknis diatur oleh dinas terkait.
"Insya Allah mereka diperhatikan. Untuk besaran bantuan beda-beda mendapatkannya, karena ada yang ringan, sedang, dan berat, itu nanti di teknis," katanya.
Ia menambahkan, upaya penanggulangan daerah yang terdampak gempa bumi pada 1 Februari 2023 itu tidak hanya memperbaiki rumah warga, tapi juga sekolah, dan masjid di daerah itu
"Termasuk sekolah dan masjid juga akan diperbaiki," katanya.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Garut Yudha Puja Turnawan menyatakan, besaran BTT Garut tahun 2023 sebesar Rp75 miliar, anggaran itu sebagian sudah digunakan untuk penanganan kasus difteri, dan juga korban bencana gempa bumi di Kecamatan Pasirwangi dan Samarang.
Garut alokasikan Rp2,5 miliar untuk korban gempa Sesar Garsela
Minggu, 5 Maret 2023 21:15 WIB