Garut (ANTARA) - Kawanan perampok yang melakukan perampokan uang bantuan operasional sekolah (BOS) di Garut, Jawa Barat, menyamar jadi aparatur sipil negara dan mencari calon korbannya di kantor bank.
"Dia bukan ASN (aparatur sipil negara), tapi dia seolah-olah seperti ASN untuk menyetor uang ke bank, iya dia (pelaku) menyamar (pakai seragam ASN)," kata Kepala Kepolisian Resor Garut Ajun Komisaris Besar Polisi Rio Wahyu Anggoro saat jumpa pers pengungkapan kasus perampokan uang BOS di Mapolres Garut, Jawa Barat, Selasa.
Ia menuturkan kawanan perampok uang BOS sebesar Rp160 juta milik Sekolah Dasar Prima Insani Garut itu diketahui berjumlah empat orang. Sebanyak dua orang sudah ditangkap dan dua orang lagi yang diketahui melarikan diri ke luar Jawa masih diburu polisi.
Kapolres mengatakan keempat kawanan perampok itu memiliki peran yang berbeda-beda, salah satunya ada yang berpura-pura menjadi ASN, lalu masuk ke kantor Bank BJB Garut untuk mencari target nasabah yang mengambil uang dalam jumlah banyak.
"Salah satu orang yang masuk seolah-olah seperti nasabah, tapi dia bolak-balik enggak jelas," katanya.
Ia menyampaikan perampok yang menyamar ASN itu berputar-putar di dalam kantor bank mencari nasabah yang dinilai lemah hingga akhirnya ada seorang perempuan sendirian membawa uang BOS dalam jumlah banyak.
Setelah ada informasi dari dalam itu, kata Kapolres, pelaku memberitahu rekan perampok lainnya yang berada di luar bank untuk mencari kendaraan nasabah yang menjadi target, lalu dipasang paku agar ban kendaraan korban gembos.
"Dia mencari mana nih nasabah yang bisa diambil, ada wanita dan lemah menjadi targetnya," katanya.
Kapolres menyampaikan setelah melakukan pengintaian di kantor bank, selanjutnya korban dibuntuti oleh pelaku lain dan di pertengahan jalan ban kendaraannya kempes.
Kawanan perampok uang BOS di Garut menyamar jadi ASN
Selasa, 28 Februari 2023 20:10 WIB