Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat membekali para santri di pesantren dengan Program Keliling Jabar Belajar Literasi Baik Asyik dan Fun atau Kejar Tabbayun, sebagai upaya mencerdaskan santri dari dunia media sosial.
"Kegiatan Kejar Tabbayun merupakan program mencerdaskan santri dari dunia media sosial. Ada manfaat luar biasa menyangkut pendidikan, ekonomi, dan komunikasi. Tapi kadang ada mudaratnya, medsos dijadikan alat buli, hoaks, itu kemudaratan bagi orang, kelompok, bahkan negara," kata Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum, Selasa.
Baca juga: Ribuan santri dan web pesantren jadi pengguna aktif Pesantren Go Digital Telkom
Ditemui seusai memberikan sambutan kunci pada acara Kejar Tabbayun di Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Wagub Uu Ruzhanul, mengatakan pada dasar populasi telepon (ponsel) pintar didominasi kalangan muda, karena itu diarahkan agar dapat memanfaatkan kemajuan teknologi digital sebaik-baiknya.
Kegiatan diseminasi tersebut digelar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar dan Jabar Saber Hoaks (JSH) juga sebagai komitmen implementasi Perda Provinsi Jabar Nomor 1 Tahun 2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren.
Pada kesempatan tersebut Wagub Uu Ruzhanul mengimbau masyarakat agar memanfaatkan lompatan teknologi apapun untuk kegiatan positif dan bermanfaat, sehingga teknologi menjadi media pengembangan potensi diri yang menyuplai informasi dan ilmu bagi generasi muda.
"Pemuda sebagai penerus perjuangan, pemimpin di masa datang, maka harus punya kekuatan dan kemampuan ilmu, amal, dan iman," kata Uu.