Bandung (ANTARA) -
Sebanyak ribuan santri, ribuan web pesantren, dan ribuan pengguna kartu santri nirtunai se-Indonesia telah menjadi pengguna aktif program Pesantren Go Digital (PGD) dari PT Telkom.
"Semenjak dirilis 2021 lalu, antusiasme pesatren demikian tinggi, bahkan kami tidak bisa approval semua permintaan yang ada. Namun, tahun ini kami coba fasilitasi semua karena target kami tahun ini akan bertambah 100 pesantren untuk semua program kami," kata Squad Leader Pesantren Go Dogital Telkom Hani Buntari, dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
Hani mengatakan, detil pencapaian tersebut adalah ada 1.125 pesantren yang mengikuti program literasi digital, 1.615 pesantren berhasil membangun web pesantrennya, dan melahirkan lebih dari 2.000 santri digital, serta 2.615 pengguna Kartu Santri dari sedikitnya 13 pesantren se-Indonesia.
Dia menuturkan Program PGD dari Telkom utamanya terdiri dari layanan kartu santri, website builder, e-commerce, dakwah digital, dan konektivitas serta sedang dikembangkan sistem manajemen pesantren.
Kartu Santri memudahkan administrasi dan transaksi santri di lingkungan pesantren, website builder mendorong pesantren memiliki websitenya sendiri untuk berinteraksi dengan masyarakat global.
Kemudian, e-Commerce akan memasarkan produk unggulan pesantren secara online maupun offline dan layanan dakwah digital menjadikan santri sebagai kontributor eksklusif untuk video dakwah dan konektivitas agar pesantren terhubung ke internet.
Ia mengatakan sepanjang 2022 lalu, pesantren yang mengikuti program Kartu Digital Santri antara lain Pesantren Riyadul Jannah Cikarang, Bekasi, Pesantren Nurul Hidayah, Bojongnangka, Banten, Pesantren Hidayatuttholibin Indramayu, Pesantren Abu Abdillah, Lombok, NTB, Pesantren Sabilul Muttaqin, Demak.
Kemudian, Pesantren Roudlotul Ulum, Bandung, Pesantren Nurul Falah, Bogor, Pesantren MBS Wanayasa, Barjarnegara, Mahad Aisyiyah, Sragen, Pesantren Mambaul Huda, Pekalongan, dan Pesantren Istana Quran, Barjarnegara.