Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) saat ini sedang mencari solusi terkait kenaikan harga beras pada sejumlah daerah di wilayah Jabar.
"Jadi masih dicarikan solusinya karena Jawa Barat surplus. Jadi kalau ada kenaikan harga beras enggak masuk akal," kata Gubernur Jabar M Ridwan Kamil, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin.
Baca juga: Bulog Cirebon sebut harga beras medium mulai turun
Gubernur Ridwan Kamil menilai kenaikan harga beras bukan berada di tingkat petani, namun karena faktor produksi.
"Jadi kuncinya bukan di petaninya, bukan karena produksi, Tetapi lebih pada sistem berdagang yang di luar kendali kita yang mengendalikan harga membuat ke konsumen tidak wajar," kata dia.
Sebagai contoh, harga beras di dua pasar tradisional Kota Bandung, yakni Pasar Leuwipanjang dan Pasar Astana Anyar, pada Rabu, pekan lalu terpantau mengalami kenaikan
Harga beras di Pasar Leuwipanjang naik 21 persen untuk beras medium dari harga Rp9.500 per kg menjadi Rp11.500 per kg, dan untuk harga beras premium naik 16 persen dari harga Rp12.000 per kg menjadi Rp14.000 per kg.
Pemprov Jabar cari solusi kenaikan harga beras
Senin, 13 Februari 2023 14:28 WIB