"Bank BJB punya produk yang bisa membantu bagi warga menengah bawah pinjam uang tanpa suku bunga, tanpa agunan," ujar Ridwan Kamil pada acara BJB Mesrakan Medan, di Lapangan Benteng Medan, Sumut, Rabu.
Untuk persyaratan, kata dia lagi, sangat sederhana, yakni harus berkelompok lima hingga 10 orang, lalu rajin beribadah karena penyaluran kredit ini bernapaskan Pancasila.
Bagi umat Kristiani ke gereja, sedangkan yang Muslim ke masjid, dan lain sebagainya, sehingga mereka mendapat rekomendasi dari pengurus rumah ibadah setempat.
Ridwan yang juga mantan Wali Kota Bandung, Jabar ini mengatakan pula, pemberian kredit ini agar dijadikan modal usaha bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Pulang dari rumah ibadah dapat pertolongan. Dari Rp500 ribu sampai Rp5 juta. Jadi bila ada 10 orang masing-masing Rp5 juta dapat pinjaman Rp50 juta. Untuk kredit yang paling bawah ya," kata dia.
Pihaknya menyebutkan Pemerintah Provinsi Jabar tidak menginginkan rakyat Indonesia menjadi korban rentenir yang sekarang pindah ke digital menjadi pinjaman online/daring (pinjol) ilegal.
"Dulu diintimidasi debt collector (penagih utang), sekarang diintimidasi secara digital kan. Wajahnya dipermalukan dikirim ke mana-mana. Jadi, inilah solusi," katanya pula.
Gubernur Jabar itu mengatakan bahwa sudah ribuan masyarakat yang mendapatkan manfaat di belasan kabupaten/kota se-Indonesia melalui cabang-cabang Bank BJB.
Ia juga mengungkapkan kredit macet program ini tercatat 1,3 persen hingga akhir tahun ini, sehingga pihaknya meminta media massa untuk memperluas informasi ini, khususnya di Sumut.
Data Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jabar akhir tahun lalu menyebut program kredit BJB Mesra sejak 2018 telah menjangkau tiga provinsi, yakni Jawa Barat, Banten, dan Bali.
Program kredit BJB Mesra sudah disalurkan di 397 kecamatan dengan jumlah 1.188 kelurahan atau desa di Jawa Barat, Bali, dan Banten.
"Ini yang membuat Jawa Barat tingkat kemiskinannya turun tertinggi di Indonesia 2022, salah satunya inovasi yang luar biasa tersebut," ujar Gubernur Jabar itu lagi.
Libatkan masjid
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil menuturkan program Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra) melibatkan DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) dalam memberikan kredit tanpa bunga dan tanpa agunan kepada jamaahnya sekaligus sebagai upaya memberantas rentenir.
"Salah satu upayanya dalam memberantas rentenir agar umat tidak tergerus ekonominya, kami punya programnya, yakni dengan syarat datang beribadah ke masjid. Pinjaman tanpa syarat dan tanpa agunan, dengan syarat mau datang ke masjid, lewat masyarakat ekonomi sejahtera atau Kredit Mesra," kata Ridwan Kamil saat memberikan sambutan pada Muktamar XVI Persatuan Islam (Persis), di Kabupaten Bandung, Jabar, Sabtu.
Di hadapan para peserta Mutkamar ke-16 Persis, Ridwan Kamil mengaku ingin menjadikan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah melainkan tempat peradaban baru, seperti memberikan Kredit Mesra tanpa bunga dan tanpa agunan yang dikhususkan jamaah yang rajin ke masjid.
Dia mengatakan saat ini jumlah Muslim terbesar di Indonesia, berada di Jawa Barat, sehingga wajar apabila jumlah masjidnya paling banyak, yakni mendekati 200.000 unit masjid.
"Dan mohon banyaknya masjid disetarakan dengan kemakmurannya, masjid di Jawa Barat bukan hanya tempat shalat, tetapi juga tempat membangkitkan ekonomi," kata dia.
Pihaknya berharap atas program terkait pemberdayaan ekonomi umat tersebut maka spiritualitas dan ekonomi rakyat Jawa Barat bisa sejahtera.
"Tidak ada alasan untuk kita rakyat Jawa Barat, untuk tidak bersyukur, nikmat umur nikmat sehat nikmat jabatan nikmat silaturahim nikmat berkumpul, dan nikmat-nikmat lainnya," kata dia.
Baca juga: Wakil Gubernur Jabar: Kredit mesra BJB jadi solusi terhindar rentenir
Baca juga: Wakil Bupati Garut minta masyarakat agar manfaatkan perbankan bukan rentenir
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gubernur Jabar sebut Bank BJB Mesra solusi atasi rentenir di Medan