Bandung (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menargetkan bisa mencetak 35 ribu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada 2023 dengan adanya program pinjaman dana bergulir.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kabupaten Bandung Dindin Syahidin mengatakan target itu diharapkan meningkatkan ekonomi masyarakat serta menurunkan angka pengangguran di Kabupaten Bandung.
Baca juga: 5 kecamatan di Kabupaten Bandung masuk rencana kawasan metropolitan
"Makanya, Diskop UKM menyiapkan pendamping khusus penyaluran dana bergulir dengan tujuan untuk mendampingi pelaku usaha agar pengelolaan kegiatan yang didapatkan dari dana bergulir berjalan dengan baik dan tidak digunakan untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif," kata Dindin di Bandung, Jawa Barat, Senin.
Dia mengatakan program pinjaman dana bergulir yang diluncurkan sejak Maret 2022 itu sudah memunculkan 12.588 pengusaha hingga awal 2023. Di antaranya, kata dia, terdiri dari 10.549 pelaku usaha yang difasilitasi oleh BPR Kerta Raharja dan 2.039 pelaku usaha melalui Bank BJB.
Adapun pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan yang sudah digulirkan Pemkab Bandung pada 2022 sebesar Rp40 miliar.
Menurut dia, BPR Kerta Raharja sebagai pihak penyalur anggaran sudah merealisasikan sebesar Rp21 miliar, dan Bank BJB sebesar Rp4 miliar. Setiap UMKM, kata dia, menerima dana pinjaman bergulir sebesar Rp2 juta.
Selain suntikan modal, Diskop UKM juga menjalin kerja sama dengan pengusaha yang menjual produk UKM yang tersebar di Kota Bandung dan Bandung Raya.
"Mereka diikutsertakan di bawah kemitraan ini, nanti potensi pengembangan produksinya menjadi meningkat," kata Dindin.