Peringkat pertama elektabilitas masih dipimpin PDIP yang unggul dengan 18,6 persen, disusul Gerindra sebesar 12,8 persen. Berikutnya, Golkar bertahan pada posisi tiga besar dengan elektabilitas 8,1 persen, diikuti oleh PKB 7,5 persen dan Demokrat 6,0 persen.
Di bawah PSI, dia mengatakan ada PKS dengan elektabilitas 4,8 persen yang masih aman di atas ambang batas parlemen
"Jika tren berlanjut, tujuh partai diprediksi akan berhasil mengamankan posisi untuk bisa melenggang ke Senayan," kata Andreas.
Selain Nasdem, dua partai lain masih harus berjuang untuk bisa bertahan di Senayan, yaitu PAN dengan elektabilitas 2,5 persen dan PPP 2,0 persen.
"Kedua partai masih bergerak dinamis, tetapi belum menunjukkan tren peningkatan ke atas ambang batas," kata Andreas.
Persaingan menurut dia juga makin ketat mengingat banyaknya partai-partai baru yang lolos dalam verifikasi KPU, selain masih adanya sejumlah partai non-parlemen seperti Perindo (1,3 persen), Gelora (1,1 persen), dan Partai Ummat (0,6 persen).
Parpol lainnya adalah Hanura (0,3 persen), PBB (0,2 persen), dan Garuda (0,1 persen). Dua partai pendatang baru masih nihil dukungan, yaitu PKN dan Partai Buruh, sedangkan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 24,8 persen.
Survei NEW INDONESIA Research & Consulting dilakukan pada 5-10 Januari 2023 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin error plus minus 2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Survei NEW INDONESIA: Elektabilitas Nasdem jeblok