Jakarta (ANTARA) - Hasil survei Polmatrix menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat mengalami lonjakan signifikan usai deklarasi pencapresan Anies Baswedan oleh Partai NasDem, yakni dari 8,5 persen pada Juni, menjadi 11,3 persen.
“Pascadeklarasi pencapresan Anies, elektabilitas NasDem terus melorot, sebaliknya Demokrat justru melejit ke peringkat kedua,” kata Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam hasil survei yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Dendik mengatakan elektabilitas Nasdem tercatat 3,1 persen, sedang Demokrat melejit menjadi 11,3 persen, dan berhasil menggeser posisi Partai Gerindra. Meraih peringkat kedua, Demokrat berpeluang mengulang kejayaan masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dalam upaya menggalang koalisi dan mengusung pasangan capres-cawapres, partai-partai politik berharap dapat mendulang coattail effect. Harapannya, figur capres atau cawapres yang didukung bisa menambah perolehan suara partai pada pemilu legislatif.
“Usulan siapa cawapres yang bakal mendampingi Anies membuat PKS dan Demokrat masih belum sepakat untuk bergabung,” kata Dendik.
Dari sejumlah usulan nama kader PKS, mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan makin menguat. Demokrat bersikeras mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sedangkan NasDem menggodok nama-nama seperti Andika Perkasa dan Khofifah Indar Parawansa.
“Pemilih Anies terutama dari kalangan Islam masih wait and see, apakah koalisi yang digagas NasDem bakal terbentuk agar bisa mengusung Anies pada pilpres,” ujar Dendik menjelaskan.