Tol Getaci merupakan salah satu proyek strategis nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Tol tersebut terdiri atas empat seksi yakni Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara (45,20 km), Seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya (50,32 km), Seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan (76,78 km), dan Seksi 4 Patimuan-Cilacap (34,35 km).
Pembangunan jalan tol dengan nilai investasi Rp56 triliun ini akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama Gedebage-Tasikmalaya rencananya akan mulai dibangun pada 2022 dan selesai 2024. Sementara untuk tahap kedua yakni Tasikmalaya-Cilacap konstruksinya dimulai pada 2027 dan selesai 2029.
Sementara itu Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan lahan untuk pembangunan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) tidak ada sengketa.
"Lahan di kota ini tidak dalam posisi sedang bersengketa. Kami berkeyakinan yang di Bandung clear," kata Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna di Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), kata Ema Sumarna, tengah melakukan pengadaan lahan untuk pembangunan Tol Getaci sejak Maret 2022.
Selain tidak ada sengketa, menurut dia, pengadaan tanah tidak akan menyita waktu karena dari 28,1 hektare lahan Kota Bandung yang masuk rencana tol, sekitar 95 persen merupakan milik institusi pemerintah.
"Hanya ada satu bidang tanah milik warga, tidak terlalu sulit dan rumit pada saat memproses ini," katanya.
Ia menegaskan bahwa pembangunan tol ini merupakan suatu kebutuhan yang akan meningkatkan konektivitas dan kemudahan masyarakat.
"Saat ini volume kendaraan rata-rata 13,5 persen per tahun, sementara jumlah jalan berjalan lambat. Kebutuhannya sangat penting. Ini sudah hadir saya kira luar biasa," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementerian PUPR: Proyek Tol Getaci dalam proses pembebasan lahan
Kementerian PUPR sebut proyek Tol Getaci dalam proses pembebasan lahan
Rabu, 14 Desember 2022 17:50 WIB