Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengajukan 600 orang korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur untuk mendapat uang duka atau kerohiman dari pemerintah pusat setelah dilakukan pendataan ulang dari masing-masing desa.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Selasa, mengatakan jumlah korban meninggal yang sebelumnya tercatat secara resmi memang sebanyak 335 orang, namun setelah dilakukan pendataan ulang dari masing-masing desa terdampak ditemukan dua ratusan lebih tidak terdata.
Baca juga: Ahli waris korban gempa Cianjur diimbau urus surat kematian
"Sebagian besar korban yang tidak terdata karena langsung dimakamkan pihak keluarga tanpa mengurus surat kematian karena berbagai hal termasuk kantor desa yang rusak berat dan tidak ada staf yang bertugas. Kami akan mengajukan uang duka ke pemerintah pusat yang nantinya akan diterima ahli waris " katanya.
Setelah dilakukan pendataan ulang dari masing-masing desa sesuai nama dan alamat, total korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur, bertambah menjadi 600 orang dan delapan orang masih dalam pencarian, korban meninggal paling banyak di Kecamatan Cugenang.
Camat Cugenang Kokom Komariah, mengatakan sejak hari pertama hingga satu pekan setelah gempa yang meluluhlantahkan sebagian besar desa di Cugenang, menyebabkan banyak korban yang tidak masuk dalam data karena pihak keluarga langsung melakukan pemakaman tanpa melapor ke aparat setempat.
Pemkab Cianjur ajukan 600 korban meninggal dapat uang duka
Selasa, 13 Desember 2022 19:05 WIB