Cirebon (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Cirebon, Jawa Barat, meminta kepada masyarakat agar lebih disiplin dan waspada ketika melintas di perlintasan sebidang, setelah kejadian dua orang tewas serta seorang lainnya mengalami luka berat.
"Kami meminta masyarakat lebih waspada ketika melintas di perlintasan sebidang," kata Manajer Humas KAI Daop 3 Cirebon Ayep Hanapi di Cirebon, Minggu.
Ayep mengatakan pada Minggu (11/12) sekitar jam 11.23 WIB terjadi kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang tanpa palang pintu, di mana KA Taksaka relasi Gambir-Cirebon telah tertubruk kendaraan bermotor dengan plat nopol E-5389-IZ di KM 191+200 Jalur Hulu Petak Jalan Kertasemaya-Arjawinangun Kabupaten Cirebon.
Menurutnya kecelakaan tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia atas nama Mudakir (65), Mukrinah (55), dan Naila Zilda (7) mengalami luka berat, ketiganya beralamat, di Desa Guwa Lor, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon.
Sebagai bentuk upaya meningkatkan faktor keselamatan PT KAI juga terus melakukan koordinasi bersama DJKA Kemenhub, dan Pemda setempat terkait penutupan sejumlah perlintasan sebidang.
"Sejak Januari sampai dengan Desember 2022 totalnya terdapat 18 perlintasan di wilayah Daop 3 Cirebon telah ditutup. Saat ini pemerintah daerah juga secara bertahap membangun fasilitas flyover (jalan layang) ataupun underpass (terowongan) di sejumlah titik untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang," tuturnya.
Ayep menambahkan kecelakaan di pelintasan sebidang tidak hanya merugikan pengguna jalan tapi juga dapat merugikan PT KAI. Tidak jarang perjalanan KA terhambat, kerusakan sarana atau prasarana perkeretaapian, hingga petugas KAI yang terluka akibat kecelakaan di perlintasan sebidang.