Cirebon (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Jawa Barat, terus menjaga kestabilan harga beras di pasaran menjelang akhir tahun, melalui Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) serta menyalurkan beras medium ke warung eceran dan grosir.
"Untuk mengendalikan harga beras, kami lakukan melalui KPSH, dan juga mendistribusikan beras medium langsung ke distributor serta warung eceran," kata Kepala Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon Budi Sultika di Cirebon, Minggu.
Budi mengatakan pada akhir tahun 2022 ini, ketersediaan pangan terutama beras medium mencukupi hingga Maret 2023, dengan cadangan stok kurang lebih mencapai 29.506 ton beras.
Untuk mengendalikan harga beras di pasaran, pihaknya bersama pemerintah daerah yang berada di Kabupaten/Kota Cirebon, Majalengka, dan Kuningan, melakukan program KPSH, agar harga beras bisa ditekan.
Selain itu, lanjut Budi, Bulog Cirebon juga menyalurkan beras medium baik kemasan 5 kilogram maupun 50 kilogram ke distributor dan juga warung eceran, agar bisa menekan harga tepat sasaran.
"Kalau untuk stok kami pastikan aman hingga Maret 2023, karena di 10 gudang yang ada kurang lebih terdapat 29 ribu ton beras," tuturnya.
Saat ini, pihaknya terus memantau harga pangan, terutama beras, karena pada akhir tahun biasanya terdapat kenaikan harga, meskipun sampai saat ini masih dalam kategori wajar.
Ia menambahkan untuk beras medium, rerata dijual Rp9.500 per kilogram, sedangkan beras premium masih di bawah Rp13.000 per kilogram, sehingga tidak ada gejolak harga khusus untuk beras.
"Kami pastikan terus memantau harga beras di pasaran, ketika harga sudah mengalami kenaikan yang signifikan, kami langsung turun untuk menekan harga melalui program KPSH," katanya.
Bulog Cirebon jaga harga pangan melalui KPSH serta warung eceran dan grosir
Minggu, 11 Desember 2022 19:53 WIB