“Misalnya, bahan makanan prioritas adalah beras dari mitra industri Bulog sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Alokasi anggaran beras itu nantinya harus berdasarkan tiga hal, yakni tujuan efisiensi biaya, jumlah kuantitas yang terpenuhi akan kebutuhan beras (indikator service levelnya harus seratus persen), dan yang terakhir mengenai waste (harus diminimalisir jumlah sampahnya jangan sampai menumpuk),” kata Tommy.
Selain mencakup unsur penting ketahanan pangan dan kebencanaan, lanjut Tommy, riset ini juga berupaya menuntaskan permasalahan dan konflik bantuan sosial yang selalu stuck di tengah jalan sebelum berhasil didistribusikan kepada masyarakat.
“Hal ini merujuk pada proses pengembangan food safety dan trust ability system,” kata dia.
Tantangan
Hasil riset berupa artikel bertema food supply chain di tengah situasi kebencanaan Indonesia telah dipublikasikan pada sejumlah jurnal ilmiah.
Tommy menjelaskan selanjutnya publikasi hasil riset ini didistribusikan dan diperkenalkan kepada stakeholder terkait, salah satunya BNPB.
“Kemudian dikembangkan kembali dan mendapatkan masukkan dari pihak BNPB,” kata dia.
Dia mengakui tantangan terbesar dari implementasi riset ini akan mulai nampak ketika opsi pendistribusian jurnal kepada para pemangku kepentingan dirasa belum sepenuhnya efektif.