Adanya pilihan dan ditambah dengan tekad diri masing-masing individu akan membantu penyandang disabilitas meningkatkan kompetensi diri mereka.
Program inklusif
Kartu Prakerja ikut berperan dalam menciptakan pasar kerja yang inklusif di Indonesia. Terbukti dari kepesertaan yang menjangkau penyandang disabilitas.
Menurut data survei Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, dalam periode 2020-2022 terdapat 330 ribu penerima manfaat Kartu Prakerja yang merupakan penyandang disabilitas.
Jumlah itu memperlihatkan persentase 3 persen dari total penerima manfaat.
Mayoritas penyandang disabilitas penerima manfaat Kartu Prakerja masuk dalam usia produktif 26-35 tahun, yaitu 35 persen dari total penerima dengan disabilitas.
Sebanyak 58 persen dari penerima dengan disabilitas tidak pernah mengikuti pelatihan, 43 persen tinggal di desa, 48 persen tinggal di kabupaten miskin ekstrem dan 42 persen adalah perempuan.
Sebanyak 47 persen adalah tunadaksa dengan keterbatasan fisik, 13 persen adalah tunarungu dan 40 persen disabilitas lainnya.
Mayoritas dari mereka mengaku proses pendaftaran Kartu Prakerja mudah dan memiliki learning management system yang mudah diakses.