Kartu Prakerja juga membantu inklusi keuangan penyandang disabilitas yang menjadi peserta program tersebut lewat rekening bank atau dompet digital (e-wallet).
Dari 21 persen penyandang disabilitas yang tidak memiliki rekening bank dan e-wallet sebelum Kartu Prakerja, kini 78 persen sudah memanfaatkan dompet digital dan 22 persen memiliki rekening bank.
Peran inklusi keuangan oleh Kartu Prakerja untuk mereka yang rentan juga diapresiasi oleh Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Inklusi Keuangan, Ratu Belanda Maxima Zorreguieta Cerruti.
Dalam Forum B20 di Bali pada 14 November lalu, ia menyebut pembayaran digital menjadi krusial dalam memberikan bantuan selama pandemi COVID-19.
"Langkah ini membuat masyarakat rentan memiliki akses ke layanan keuangan, sehingga mendorong inklusif finansial untuk seluruh lapisan masyarakat," kata Ratu Maxima.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kesempatan yang sama juga menyoroti peran penting Kartu Prakerja sebagai program dengan pendekatan inklusif untuk reskill, upskill dan meningkatkan literasi digital.
Di saat bersamaan program itu juga mampu meningkatkan inklusi keuangan.
Dengan berbagai manfaat itu, maka pekerja Indonesia dapat beradaptasi dengan dunia kerja dan menciptakan peluang baru mereka yang masuk kelompok rentan, terkena dampak disrupsi teknologi dan pandemi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Keterbatasan fisik tak halangi Omi kembangkan diri melalui Prakerja