Setelah pagar tembok SDN Cugenang dibongkar, dua unit beko milik Kementerian PUPR berhasil masuk ke lokasi longsor untuk dipakai dalam pencarian.
Seorang warga bernama Yasin (52) mengaku kehilangan adik kandung dan dua keponakannya yang diduga tertimbun reruntuhan rumah mereka akibat longsor.
Menurut dia, mereka dipastikan tertimbun karena saat gempa terjadi mereka sedang berada di dalam rumah.
“Suami adik saya (yang) selamat bilang kalau istrinya lagi di rumah tidur siang,” katanya.
Keluarga sempat mencari keberadaan mereka di rumah sakit, tetapi mereka tidak ditemukan.
“Kami sih ikhlas, tapi kalau bisa, ditemukan, supaya bisa kami kuburkan,” kata Yasin.
Hingga kini, jumlah korban meninggal akibat gempa tersebut mencapai 272 orang, menurut Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).
Sementara itu Tim SAR gabungan Polri-TNI dan Basarnas berhasil mengevakuasi lima jenazah korban gempa Cianjur yang tertimbun longsor akibat pergerakan tanah di Kampung Cugenang, Desa Cijedil, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat.