Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan lima orang penghadang bantuan korban gempa Cianjur telah ditangkap pihak kepolisian.
"Untuk yang menghadang bantuan-bantuan motivasinya sebagian stres merasa bantuan tidak merata, sebagian lagi memang memalak," ujar Ridwan Kamil di Kantor Bupati Cianjur, Jumat.
Ridwan Kamil mengatakan bagi yang melakukan penghadangan mobil bantuan relawan berikutnya akan diterapkan hal serupa.
Untuk itu dia mengimbau pada individu-individu yang berada di pengungsian agar tidak menghadang mobil bantun relawan.
"Jangan pernah menghadang bantuan dengan alasan apapun. Kalau butuh bantuan atas nama tenda-tenda mandiri, karena jumlah tenda mandiri ini banyak sekali, caranya ada dua," ujar dia
Pertama, untuk mendatangi posko pengungsian terpusat yang di alun-alun lapangan. Koordinator bisa mengatur bantuan kepada tanda-tanda kecil yang di sawah-sawah atau di rumah-rumah.
Kedua yakni mendatangi posko terpusat di Kantor Bupati Cianjur. Ridwan Kamil memastikan segala kebutuhan warga dibantu, sebab gudang logistik di posko pusat ini memadai.
"Kita kadang-kadang ada kan informasinya saling-silang yang akhirnya tidak maksimal. Jadi saya sampaikan, satu, jangan coba-coba untuk menghadang bantuan pasti ditangkap polisi Polres Cianjur. Kedua, kalau butuh bantuan hubungi pengungsian terpusat yang terdekat atau datang ke sini," ujar dia.
Sementara itu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengoordinasikan 58 perusahaan BUMN dalam penyaluran bantuan kepada korban atau pengungsi akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Dulu semua BUMN itu datang sendiri-sendiri, sekarang kita tidak memperbolehkan, tetapi dikonsolidasikan. Karena dalam situasi bencana ini ada kebutuhan yang diperlukan saat itu, ada yang dibutuhkan pascabencana. Jangan kita juga jadi mubazir," kata Erick di Posko Satgas Bencana BUMN, Desa Limbangansari, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat.
Baca juga: Relawan Balad Erick Thohir salurkan bantuan bagi korban gempa Cianjur
Ia mengatakan penyaluran bantuan perlu dikoordinasikan guna bantuan yang disalurkan benar-benar merupakan yang dibutuhkan pengungsi. Sehingga, tidak ada wilayah bantuannya melimpah, ataupun kekurangan.
Satgas Bencana BUMN telah hadir sejak hari pertama, Senin (21/11), setelah kejadian gempa. Satgas Bencana BUMN memang sudah beberapa kali terjun ke lokasi bencana, di antaranya bencana erupsi Gunung Semeru, dan kebakaran di Kampung Baduy, Lebak, Banten, tambahnya.
Dari 137 desa yang terdampak, menurut dia Posko Satgas Bencana BUMN difokuskan untuk menjangkau 40 desa. Di posko-posko tersebut, pihaknya menyalurkan bantuan berupa makanan, obat-obatan, petugas kesehatan, tenda pengungsian, hingga kegiatan pemulihan trauma bagi anak-anak.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gubernur Jabar: Lima penghadang bantuan korban gempa ditangkap