Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur, Jawa Barat, menyatakan pasien korban bencana gempa tersisa 86 orang di hari ketiga, Rabu.
Plt. Direktur Utama RSUD Sayang Cianjur Darmawan Setiabudhi Dahlan mengatakan sejak hari pertama pasca gempa, pihaknya menangani sebanyak 656 pasien korban gempa. Namun sebagian sudah dirujuk ke rumah sakit (RS) lain atau dipulangkan karena sudah sehat.
"Jadi ada yang dirujuk ke 11 rumah sakit, yakni ke RSHS Bandung, RS Sukabumi, RS Samsudin, RS Ujungberung, RS Santosa, RS Boromeus, RS Ciawi, dan lainnya, semuanya 11 rumah sakit," kata Darmawan di RSUD Cianjur.
Selain itu, sebanyak 112 orang pasien yang meninggal dunia di RSUD Cianjur saat menjalani perawatan medis.
Plt. Direktur Utama RSUD Sayang Cianjur Darmawan Setiabudhi Dahlan mengatakan sejak hari pertama pasca gempa, pihaknya menangani sebanyak 656 pasien korban gempa. Namun sebagian sudah dirujuk ke rumah sakit (RS) lain atau dipulangkan karena sudah sehat.
"Jadi ada yang dirujuk ke 11 rumah sakit, yakni ke RSHS Bandung, RS Sukabumi, RS Samsudin, RS Ujungberung, RS Santosa, RS Boromeus, RS Ciawi, dan lainnya, semuanya 11 rumah sakit," kata Darmawan di RSUD Cianjur.
Selain itu, sebanyak 112 orang pasien yang meninggal dunia di RSUD Cianjur saat menjalani perawatan medis.
Adapun pasien tersisa itu masih dirawat di luar gedung RSUD Cianjur menggunakan tenda. Karena, pihaknya menunggu pengecekan kelaikan gedung yang akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Yang sahih dari Kementerian PUPR, kalau kami kirim konsultan nanti bisa meleset," kata dia.
Meski begitu, menurutnya RSUD Cianjur sudah kembali membuka poli pelayanan umum kepada masyarakat yang ingin berobat. Namun, kata dia, belum semua poli pelayanan umum buka.