Cianjur, Jabar (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan gempa bumi 5,6 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, merupakan duga bersama seluruh elemen masyarakat Indonesia, sehingga harus bahu membantu warga yang terdampak bencana.
"Semaksimal mungkin melakukan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu masyarakat yang terkena musibah, tentunya gempa ini menjadi duka kita," kata Sigit usai meninjau korban gempa di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11).
Jenderal bintang empat itu mengatakan Polri menurunkan 1.000 anggota kepolisian dalam membantu penanggulangan bencana gempa Cianjur.
Polri juga menyiapkan dapur umum di beberapa titik, termasuk tenaga kesehatan (dokkes) Polri untuk bekerja sama dengan rumah sakit daerah membantu merawat korban yang luka-luka. "Semua harus bekerja sama dengan baik," ucapnya.
Menurut dia, dari hasil peninjaua nya di RSUD Sayang Cianjur beberapa korban gempa ada yang membutuhkan tindakan operasi sesegera mungkin. Namun, karena kondisi gedung yang tidak memungkinkan, operasi dilaksanakan di salah satu rumah sakit Bhayangkara Polri.
"Tentunya seluruh RS milik TNI juga siap dan semua rumah sakit swasta, RSUD akan bekerja sama. Yang penting bagaimana supaya pasien yang ada segera bisa ditangani dengan baik, khususnya yang kondisinya agak kritis," tuturnya.
Mantan Kabareskrim Polri itu menyebutkan, upaya pemulihan trauma untuk penyintas gempa juga telah disiapkan oleh Polri utamanya kepada anak-anak.
"Polri turunkan tim psikologi untuk melaksanakan trauma healing khususnya di tempat-tempat pengungsian dan juga rumah sakit. Memberikan motivasi, semangat dalam situasi musibah ini," ujarnya.