Kerja sama tersebut lebih difokuskan pada kebutuhan pegawai dan kebutuhan mahasiswa untuk magang di Inkaba.
"Kami membutuhkan tenaga-tenaga terampil yang notabene siap pakai, makanya kami berkolaborasi dengan politeknik," ujar Deddy.
"SDM kami yang berusia 40-50 tahun sekitar 50 persen, di atas 50 tahun 30 persen dan usia di bawah 40 tahun sekitar 20 persen," tambahnya.
Rencananya, kerja sama ini akan berlangsung selama satu tahun, dan bisa diperpanjang hingga lima tahun tergantung kebutuhan ke depan.
Deddy berharap, dengan kerja sama tersebut, Inkaba bisa memenuhi sebagian besar kebutuhan perusahaan atau industri yang menggunakan material karet produk dalam negeri, sesuai harapan Presiden Joko Widodo.
"Sesuai semangat Presiden Pak Jokowi, industri yang menggunakan bahan karet bisa memilih kami, agar bisa menyediakan sparepart dari kami. Kami bisa 10 hingga 20 persen dulu. Kalau harapan Pak Jokowi besarnya tingkat komponen dalam negeri (TKDN) itu minimal 30 persen," kata Deddy.
Sementara itu, Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material BRIN Ratno Nuryadi menegaskan bahwa perjanjian kerja sama tersebut merupakan salah satu bentuk kolaborasi yang sudah dilaksanakan oleh para periset sebelumnya.