Pengalokasian sarana dan prasarana logistik pangan tersebut, tambah Arief, merupakan bagian dari strategi NFA dalam menajemen stok dan stabilisasi harga pangan strategis. Selain itu, langkah ini juga merupakan bagian dari upaya ekstra pengendalian inflasi pangan.
Lebih lanjut, Arief juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan untuk Pemerintah Provinsi Jabar yang telah berhasil menjaga stabilitas stok dan harga pangan di wilayahnya, sehingga turut berperan menurunkan inflasi pangan nasional.
"Salah satu aksi konkret yang telah dilakukan adalah kolaborasi Pemprov Jabar bersama NFA, Kemenhub, dan Kemendag melakukan pengiriman 200 ton beras dari Jabar ke Aceh melalui tol laut dari Pelabuhan Patimban. Pada hari ini juga kita akan lakukan pengiriman beras dari Jabar ke Sumatera," katanya.
Langkah kolaboratif melakukan mobilisasi pangan ke daerah defisit yang dilakukan Pemprov Jabar bersama NFA dan kementerian terkait ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menekankan agar seluruh stakeholder pangan berkolaborasi membangun konektivitas melakukan mobilisasi pangan dari daerah surplus ke daerah defisit dalam rangka menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan nasional.
Provinsi Jabar memiliki potensi pangan yang besar dan beragam, sehingga menjadi lumbung beras nasional.
Jumlah produksi beras Jabar pada 2021 sekitar 5,2 juta ton, menjadi salah satu provinsi sentra beras terbesar.
Selain beras, Jawa Barat juga merupakan penghasil bawang merah, cabai besar, palawija serta aneka buah-buahan.
Badan Pangan Nasional siap dukung penguatan potensi pangan di Jawa Barat
Selasa, 8 November 2022 15:58 WIB