Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengemukakan tiga upaya pemerintah dalam memenuhi pemerataan dokter spesialis untuk mengatasi penyakit katastropik.
"Saat ini, satu dari 1.000 masyarakat Indonesia punya potensi serangan jantung, yang bisa dilayani hanya sekitar 25 persen atau sekitar 25 ribu orang. Yang lainnya berpotensi meninggal," kata Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Senin.
Menurut Budi, layanan kesehatan jantung sebagai salah satu penyakit katastropik merupakan prioritas pemerintah yang memerlukan transformasi layanan agar mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat Indonesia secara merata.
Kemenkes berupaya meningkatkan ketersediaan dokter spesialis yang saat ini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan dokter umum.
Untuk mengatasi hal itu, Kemenkes sedang meningkatkan jumlah program studi. Alasannya, dari 92 fakultas kedokteran di Indonesia, hanya 20 di antaranya yang memiliki program studi pelayanan jantung.
Sementara yang secara khusus berkecimpungan di bidang pembedahan toraks, kardiak, dan vaskular hanya dua program studi.
Untuk itu, Kemenkes bekerja sama dengan Kemendikbud sedang mengejar pemenuhan tenaga kesehatan dengan menambah jumlah program studi kedokteran supaya makin banyak menghasilkan dokter spesialis.