Upaya lainnya untuk memenuhi ketersediaan dokter adalah dengan membuka jejaring beasiswa dengan kolegium dan organisasi profesi.
“Saat ini tenaga kesehatan masih kurang, butuh puluhan tahun. Supaya cepat, salah satunya melalui beasiswa. Semua rumah sakit harus membuka beasiswa dan itu perlu bantuan dari kolegium dan organisasi profesi. Supaya ini bisa segera dibuka,” katanya.
Guna mendukung program ini, Kemenkes telah berkomitmen untuk menambah kuota beasiswa dokter dan dokter spesialis di dalam negeri maupun luar negeri.
Sebelumnya beasiswa yang tersedia hanya 200 hingga 300 peserta, di tahun 2022 ditambah menjadi 1.500 beasiswa per tahun.
Budi mengatakan, Kemenkes juga mendorong pendidikan dokter berbasis rumah sakit. Upaya ini dilakukan dengan menambah sistem pendidikan dokter spesialis yang semula berbasis universitas, ditambah dengan kehadiran rumah sakit pengampu untuk transfer ilmu pengetahuan.
“University based tetap ada, namun ditambah dengan hospital based. Dua-duanya kami dorong demi mempercepat peningkatan dokter spesialis," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes tempuh tiga upaya pemerataan dokter spesialis