"Kita lihat perkembangan retakan, kalau tidak melebar lagi, tidak menutup kemungkinan sekolah bisa normal kembali," katanya.
Ia menyampaikan bencana tanah longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Tasikmalaya, Rabu (26/10), menyebabkan jalan terputus, kemudian rumah warga terancam bahaya longsor.
Hasil kajian, kata dia, daerah tersebut rawan terjadi longsor, terakhir pada 2020 juga pernah terjadi tanah bergerak di kawasan itu.
"Gerakan tanah pernah ada tahun 2020, Parungponteng termasuk daerah rawan," kata Kurnia.
BPBD Tasikmalaya kosongkan sekolah karena terancam bahaya longsor susulan
Minggu, 30 Oktober 2022 17:37 WIB