"Kelima, pasang tanda-tanda petunjuk menuju titik kumpul maupun jalur evakuasi ke tempat aman apabila sewaktu-waktu terjadi bencana banjir, tanah longsor, dan bencana alam lainnya," menurut surat Kapolri itu.
Arahan keenam, kepada daerah-daerah yang terdampak bencana hidrometeorologi, Kapolri meminta jajarannya bersinergi dengan pemangku kepentingan terkait untuk mendirikan posko penanganan bencana secara terpadu, posko atau tempat pengungsian yang memadai, serta dapur umum.
Ketujuh, Kapolri memerintahkan kepada seluruh kapolres dan kapolsek untuk turun langsung ke lapangan guna mengendalikan arus lalu lintas akibat banjir atau genangan di jalan akibat hujan deras.
Arahan terakhir, Kapolri minta ada penempatan petugas-petugas pada ruas jalan yang tergenang banjir dan memasang rambu-rambu untuk mengarahkan masyarakat mengambil jalur alternatif aman.
Bantu kesulitan Pemda
Menurut Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo hal itu menjadi salah satu arahan yang disampaikan Presiden Jokowi dalam Pengarahan Kepada Perwira Tinggi Mabes Polri, Kapolda, dan Kapolres Se-Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, Jumat.
"Kami tentunya akan melaksanakan arahan dan perintah beliau untuk mengawal pemerintah daerah baik kabupaten, kota, dan provinsi dalam situasi global yang saat ini sangat sulit," kata Sigit dalam keterangan pers selepas acara.
Polri, lanjut Sigit, diminta untuk turut berperan aktif dalam upaya pengendalian harga-harga komoditas pangan dan inflasi.
Selain itu, katanya, Polri diminta Presiden untuk terus membantu pengawalan berbagai kegiatan pembangunan di Tanah Air.
Dalam kesempatan itu, Kapolri mengungkapkan arahan lain dari Presiden Jokowi agar Polri terus menjaga stabilitas keamanan menyongsong tahun politik atau menjelang Pemilu 2024.
Untuk itu, Polri diminta tetap menjaga soliditas sesuai tupoksi bersama jajaran pemerintah lainnya serta TNI.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kapolri instruksikan polisi siaga hadapi bencana hidrometeorologi