Ekonomi Jawa Barat pada triwulan II 2022 tumbuh positif sebesar 5,68 persen (yoy), meningkat dibandingkan triwulan II 2022 yang tumbuh sebesar 5,61 persen (yoy).
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan didorong oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor.
Di sisi lain, selain resesi ekonomi, penguatan IKM juga untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan.
Disperindag Jabar mulai meningkatkan kapasitas usaha dengan mematangkan konsep 1A (administrasi) dan 4K (kualitas, kuantitas, kontinyuitas dan kemasan).
Ia mengatakan prinsip 1A dan 4K ini memang membutuhkan kolaborasi terintegrasi banyak pihak seperti pemerintah pusat, Pemprov Jawa Barat, pemerintah kabupaten/kota hingga asosiasi.
Dia menambahkan Disperindag Jawa Barat sepanjang 2022 ini sudah melakukan akselerasi sejumlah program untuk mendongkrak laju perdagangan dan industri.
Sejumlah program unggulan seperti Pasar Juara lewat revitalisasi pasar sudah mencapai 19 pasar rakyat dari target 25 pasar hingga 2023.
Sementara iitu untuk pasar rakyat ber-SNI dari target 10 pasar sudah mencapai 8 pasar dan sisa target akan dikebut hingga akhir 2022 atau awal 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Disperindag Jabar kuatkan potensi lokal antisipasi resesi global