Bandung (ANTARA) -
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyiapkan sejumlah langkah antisipasi terkait ancaman resesi global pada tahun 2023, salah satunya penguatan potensi lokal.
"Penguatan potensi lokal akan menjadi tameng menghadapi resesi. Potensi tersebut antara lain sumber daya alam, industri besar, serta industri kecil dan menengah atau IKM," kata Kepala Disperindag Provinsi Jabar Iendra Sofyan pada diskusi bersama media dan mahasiswa bertema "Mengupas Kinerja Indag Isu Ekonomi Jabar Terkini" di Kota Bandung, Selasa.
Ia mengatakan ancaman resesi yang kerap disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani harus dipahami sebagai peringatan. "Jadi isu resesi itu peringatan awal, akan terjadi kalau kita tidak melakukan antisipasi A,B,C,D," katanya.
Menurut dia langkah antisipasi sudah dipersiapkan pemerintah pusat, juga pemerintah provinsi, dan pihaknya memastikan langkah mitigasi sudah dimiliki. "Kami berkaca pada pengalaman mengendalikan pandemi COVID-19," kata dia.
Dia mengatakan pada saat pandemi COVID-19 pihaknya lebih banyak mendorong IKM untuk melek digital dan sekarang dua sektor ini akan didorong bersamaan, terutama memacu IKM untuk ekspor.
Menurut dia saat ini 98,8 persen ekspor Jawa Barat masih didominasi oleh sektor manufaktur besar, sementara IKM dan ekonomi kreatif masih di bawah dua persen.
"Kami mengupayakan angka ini naik di atas 2 persen secara reguler. Terlebih ada potensi ekonomi kreatif yang menyumbang kontribusi 11 persen ke ekonomi Jawa Barat," katanya.